Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

VOLUME VII, SURAT UNTUK TEMU

SURAT UNTUK TEMU/97 Teruntuk temu yang membiarkan  aku mencintai kedua matanya Walaupun aku tak tahu apa yang ada didalamnya. Namun disisa sisa umurku ini yang terus digerus penyakit rindu Akan ku obati Dan ku ungkapkan dengan temu. SHIF MALAM/98 Aku bekerja di shif malam Diwaktu itu saja kau menghubungiku ataupun membalasan pesan ku Aku menahan kantuk Menahan lama menunggu Apakah aku bisa langsung masuk Ataukah hanya jadi leluconmu. RAK KEEDIHAN/99 Sudah ku taruh kesedihan Di rak terjauh milikku Alangkah baiknya  jika engkau tidak menyaksikannya Saat aku mulai menari dibawah hujan diatas penderitaan. Maaf aku tak ingin engkau menari bersamaku Karena tak ku izinkan air mata menimpa wajahmu yang indah Sekali lagi ku tegaskan Aku tak ingin engkau sedih  maupun marah. BUNGA TUMBUH DISELA- SELA BUKU/100 Apakah engkau tahu Setiap diriku mengingat dirimu Sekuncup bunga liar tumbuh  disela- sela buku ku Sialnya rutin ku sirami dengan goresan- goresan Bunga itu menjadi abadi...

VOLUME VII, PERNAH PATAH HATI, TAPI TETAP BIDADARI

TUKANG PUISI TIDUR DI KEDAI KOPI/92 Tukang puisi yang biasa memesan sunyi Duduk sendiri bersama hening Di kursi paling kiri Dia mulai memuji puisi Hingga saat ini Dia tak kunjung kembali Masih lelap di dalam secangkir kopi Yang sengaja tidak diaduk Harap- harap cinta bisa duduk Saling berbalas hiruk pikuk. SURAT UNTUK TEMU/93 Teruntuk temu yang membiarkanku  mencintai kedua matanya Walaupun aku tidak tahu apa yang ada di dalamnya Aku tak mau menduga- duga Karena rasa suka ku bukanlah angka. KEBAIKAN DAN CINTA/94 Ketika dirimu telah berbuat baik Dan ia tetap tidak mencintaimu Maka harus kau pahami Cinta seperti itu tidak baik untuk dijalankan Namun cinta tetap membawa kebaikan. CINTA TERNYATA TIDAK SERAMAH ITU/95 Tak lagi ku sapa Cinta yang tak sederhana Yang didalamnya ada apa- apa Sementara itu sapaku hanya ada rasa tak punya apa- apa Tak ku sapa lagi Nanti saja kalau sudah ramah kembali Membalas pesan- pesanku dengan hati Bukan mengabaikannya dengan dengki Tak lagi ku sapa lagi A...

VOLUME VI, APAKAHKU AKAN BISA, AKU ADALAH KAMU, SATU

LIKA-LIKU LUKA LAKI/87 Apakah ku akan bisa Ataukah sebaliknya Aku terus bertanya dan berangan  Hingga sulit ku menjabar arti melayang Lika yang berbelok ke kiri Liku yang terus lurus kekanan Luka yang berhenti terdiam Laki yang yang mati pada malam Pada bulan berikutnya Lika kehilangan arah kiri Liku kehilangan jalan ke kanan Luka bergantung pada sadar Laki meregang puisi dan kalam MATI WARNA/88 Merah, biru, hingga ungu Langit seketika itu berubah abu-abu Ketika hujan salah mengartikan warna Didalam gumpalan hatinya kini mati warna Gemuruh yang kencang Petir kilat menyambar pada hening yang seketika itu mati lampu Tak bisa terbayangkan bila kita tak bertemu. KU TURUT DIRIMU JATUH DI INGATAN KEPALA/89 Pada hari hujan  Ku turut hati ke jendela Melihat rintik yang jatuh di mata Dengan mengendarai rindu  ku duduk di kepala Suara-suaranya Tik-tik-tik Suara yang tak berupa PENGANUT KEPEDIHAN/90 Hingga kesekian kali Puisi- puisi terbaca Menyembah pada lara Ajaran apakah yang men...

VOLUME VI, AKU PUNYA PERASAAN

KITA HANYALAH KORBAN DARI CINTA PILIHAN TUHAN/80 Tuhan mempunyai cinta Dan keinginan memiliki adalah dari manusia Cinta tumbuh terkadang tak tahu tempat Cinta jatuh juga terkadang tak tepat. Manusia semakin menyalahkan ketidakmampuan Padahal Tuhan hanya mempertemukan Bukan mempersatukan Karena Tuhan mengetahui  apa yang tidak diketahui kaum duniawi. HATINYA YANG LUGU/81 Aku seringkali bertemu hatiku dikedai kopi Sambil menanyakan, apakah hatinya mencarimu Namun hatiku hanya merenung Akupun ikut termenung. Tiba- tiba sebungkus rokok dan secangkir kopi tuntas Kitapun habis dalam sebangku rindu Tanpa jawaban ataupun perasaan  dari hatinya yang lugu. MENINGGALKANMU/82 Pernahkah dirimu melihatku Aku telah jauh Melangkah dari tempat temu Telah menelusiri jalan hingga gang Namamu masih terpampang di setiap pertigaan hingga perempatan Jadinya aku tidak pernah menyebrang. KOMPOSISI/83 Menu malam minggu Sedikit akustik disitu Malam- malam aku meraciknya Dari mulai bahan,takaran juga kom...

VOLUME VI, MANUSIA DAN CINTA

 MENANGGUNG CINTA/71 Manusia takkan pernah bisa menanggu sesuatu yang disebut cinta Saat mendapatkannya mereka mulai buta Dan kadang suka merekayasa Cinta datang tak pernah seegois itu Dia dilucuti oleh kemunafikan manusia Untuk rasa memiliki Padahal cinta adalah murni. MANUSIA DIEJA OLEH CINTA/72 Manusia adalah apa yang dieja oleh cinta Dan dipahami oleh rindu Dan dikumandangkan pertemuan Namun manusia tak bisa mengeja cinta Tak bisa memahami rindu Bahkan enggan untuk bertemu. Mnusia adalah serangkain kalimat  yang memberi pemahaman Namun jika kita sulit untuk memahami seseorang Pastilah kita tidak pernah membacanya apalagi mencintainya. MUNGKIN DIRIMU TAKUT DENGAN HANTU//73 Di pukul tengah malam Chatku tenggelam Kau kembali memungutnya  Dengan menatap wajahku yang sedikit merengut Di balik jendela kau menyapaku yang sedang berdiri dibawah tiang lampu sembari menyisakan satu batang rokok Setelahnya kau kembali pergi tidur dan takut Karena kau tahu Hantu itu menjelma aku ...

VOLUME VI, PUISIKU MULAI BERJALAN SENDIRI

TUHAN MENCIPTAKAN SEPI UNTUK BERKEMBA BIAK PUISI DENGAN BAIK/66 Di laci kasir aku menanam temu Antara uang dan rindu Mereka tak satupun berjumbu. Seketika suara bil puisi berbunyi Berbunyi ''Aku merindukanmu'' Setelah itu kita duduk bersama Aku disini dan engkau disana  Aku menulis keindahan mu dalam puisi Dan engkau mulai memadu kasih dengannya. MENDUNG KOTA ITU/67 Mendung menghiasi kota itu Saat itu aku teringat  Kita pernah bertemu mantel yang sama dalam hujan Kita diatas bercak air yang kehilangan jalan pulang Kita berhenti sebentar Untuk mengetahui kondisi rasa Mula kita pisah untuk selamanya. SENYUMAN HARI PERTAMA JUMPA/68 Saat kasir kedai kopi menyapa Aku kembali memesan secangkir senyumannya  saat pertama kali jumpa Walaupun hal itu tidak ada dalam menu Aku masih bersikuku memesannya. OBESITAS/69 Ternyata kebanyakan mengkonsumsi rindu Di malam hari yang sunyi Bisa menyebabkan obesitas cinta Aku harus operasi dengan puisi SESUATU YANG AKU PINJAM DARI MU/70 Sesuat...

VOLUME V, TAHUN BARU

MERAYAKAN TAHUN BARU/55 Terlalu banyak yang merayakan tahun baru Aku merayakannya besok besok saja Kalau kamu sudah mau. BELAJAR DARI WAKTU/56 Aku belajar pada waktu Aku duduk di bangku paling belakang Persis disamping kenangan Pada papan tulis, waktu melukismu dan dihapus dengan aku Jadi kesimpulan pelajaran hari ini adalah kita tak bisa saling bertemu Karena waktu tak pernah menjadi guru untuk menantimu. SETELAH HUJAN/57 Setelah hujan aku mengunjungi mata mu Yang mulai kau tutup dengan tisu Aku diam dan kemudian pulang Saat hujan kembali datang. KEDAI KOPI INI/58 Aku suka kedai kopi ini Sunyi, Hanya aku saja disana Tidak ada yang mengenalku dan juga menyapaku Hanya aku saja disana Aku suka menulis disana Hanya aku saja Tidak ada yang lain Hanya kamu saja. DI BALIK PINTU YANG TERKUNCI/59 Aku ketiduran dibawah selimut Aku masih menunggumu Sambil kedinginan menggigil Menunggu ketikan manis dari jari- jarimu Yang tak terjadwal estimasi pengirimannya dalam kehidupanku Mungkin saja kamu Se...