Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

VOLUME XIII, UNTUK WANITA YANG TERSENYUM

 PERAYAAN KEHIDUPAN/254 Ku sebar puisiku di setiap rerumputan Bagiku itu termasuk perayaan Ku sembur kopiku di setiap kerongkongan Bagiku itu termasuk kehidupan. KAMAR KECIL  (TOILET)/255 Kamar kecil Tempat pertapaan mencari puisi Karena puisi tak pernah menunggu mandi Dia jarang bersih Penuh dengan kegagalan, kecemasan dan kesepian. Kamar kecil itu  tepat dikedua mataku Kantung mata menjadi  bak mandi yang tak pernah penuh Walaupun siang malam hujan peluh. SURAT YANG INGIN KU KIRIM KEPADAMU/256 Surat yang ingin ku kirimkan kepadamu Didalamnya berisi doa dan rindu Kurasa kurir-kurir Tuhan lupa mengirimnya di depam pintu hatimu Atau mungkin sedang mengambil cuti,  sedang menunggu estimasi Namun aku tetap mengirimnya selalu Lagi dan lagi... MEMBUAT PUISI DAN SKRIPSI/257 Membuat puisi dan merapikan puisi Membuat kopi dan merapikan hati Membuat engkau mencintaiku  dan merapikan harapanku mungkin itu tidak terjadi. MANGU/258 Jika agama kita sama  namun pera...

VOLUME XIII., JIKA KAU TAK BERSAMAKU KAU BISA BERSAMA YANG LAIN

CINTA KU KIRIM CUMA- CUMA/245 Aku mampir ke kedai roti dekat kota Dulu sekali, ku tak punya kerja Ku bawakan sekantong roti Takut akan dirimu tak sarapan pagi hari Ini roti untuk perutmu, Ucapku dengan senang hati Namun kau ucap'' Aku tidak ada di hatimu, maaf'' Aku tetawa dan memakannya bersama teman-teman Sambil mencumbu senja dibatas kata. UNTUK PEREMPUAN YANG TIDAK ADA DIPELUKAN/246 Intro payaung teduh berkonser di kedua matamu Tak terasa gelap pun jatuh Semakin dalam ku lukai rindu itu Karena dirimu sedang cantik cantiknya Lalu mataku merasa layu Saat kau sudah tak mendapati rindu dalam diriku Aku pun cemas dirimu lepas SIAPA YANG MENGAKU KEKASIH ITU/247 Tak perlu kau memilih ku  Aku lelaki bukan tuk dipilih Tapi ketika gagal, kita akan ditinggal lalu siapakah yang mengaku kekasih itu ? PENA SANG PENULIS/248 Ketika tinta sang penulis mulai habis Di situlah ceritanya mulai tragis Kedua tangannya mulai bergetar Mengais ngais isak tangis PENGECUALIAN/249 Kenapa setiap...

VOLUME XII, HARI MENCINTAIMU SEDUNIA

 AKU SUNGKAN/235 Aku sungkan menghubungimu Bertanya apa saja yang hati rasa Sepertinya kehidupanmu dan pesanku buka satu kalimat yang utuh Tak memberi pemahaman terhadap waktu Sepanjangnya aku tak terburu-buru Dan dirimu juga tak menunggu. SANG PUTRI DAN TARUHAN/236 Dan sebagai bagian dari kisah yang agung Sang putri harus menyerahkan diri  sebagai taruhan sayembara Sebuah dekte dari istana Yang membuat wanita sebagai komoditas perjudian Dan sekarng mereka masih melestarikan sejarah hanya saja beda wajah. KATA DALANG/237 Kisah baru terasa indah kalau sudah menimbulkan gelisah Sinta berasal dari alam Katanya hutan peluklah Supaya tentram jiwa Selimuti aku dengan pepohonan yang rindang Tak seperti istana yang mewah Sinta itu indah Terlahir dari alam yang melimpah. BUKAN KU MENOLAKMU/238 Maaf bukan maksudku menolakmu Karena sebuah kenyataan yang indah Membuatku tak punya keberanian Untuk berada di sisi siapapun. PARASIT/239 Parasit itu ku namakan cinta Yang mengakar keseluruh sel...

VOLUME XII, TIDUR SEDIKIT LAMA

TIDUR LEBIH CEPAT, KESEPIAN LEBIH SINGKAT/227 Bagaimana jika hari ini, malam ini aku tidur lebih cepat Meninggalkan omong kosong- omong kosongmu Apakah tidur lebih cepat, bisa membuat kisah kita kembali semula Tapi nyatanya saat aku tidur lebih cepat Kau ingin kisah ini sangat singkat Apakah aku bukan orang yang tepat Apakah dihatimu sudah tak ada tempat. Dalam buku Franz kafka, aku terbangun dari tempat tidur Dan aku menjadi seekor serangga yan tak bisa membuatmu mengerti kata perkata Dari apa yang aku rasa. HIDUP INI SINGKAT SEKALI/228 Daripada lama memikirkan apa yang ku pilih Lebih baik memilih dan segera bertanggung jawab atas semua Hidup ini tak selebar mangkok mie ayam Namun sekomplit isinya dan sekompleks rasanya Aku rasa aku bisa hidup kembali setelah suapan pertama dan mati lagi saat suapan terakhir Namun akan ku bayar semua sampai lunas Sampai kekosongan diperutku tuntas Ini bukan kewajiban atapun rutinitas Yaaa, hanya sekedar rasa yang panas dan pantas. KAU ADALAH LAGU YANG...

VOLUME XII, PENDENGAR SETIAMU

SEBATAS MENJADI PENDENGAR SETIAMU/222 Kepadamu dulu aku jatuh cinta Membalas pesanmu dengan centang biru dan dua Aku selalu mempunyai waktu Mendengar renyah suaramu Menanyakan kabarmu selalu Kata Einstein Gravitasi tak bertanggung jawab  atas orang yang jatuh cinta Sayang, hanya dapat jatuhnya saja Selebihnya sebatas menjadi pendengar setiamu Sebatas penonton storymu. RENCANA MASA DEPAN/223 Aku tahu tentang dirinya Tentang cerita- ceritanya Mengetahui tentang rencana masa depannya Dan aku sekarang menyaksikannya  dari kejauhan saja. Karena rencana masa depannya  menjadikanku diriku menjadi masa lalu. CINTA YANG SEDERHANA DARI PAK SAPARDI/224 Sebelumnya maafku untuk Pak Sapardi Tak pernah ku setujui puisimu  Tapi untuk malam ini aku iyakan  Cinta itu harus sederhana Gak perlu apa- apa, mengapa ataupun bagaimana Bagai api yang terkena angin yang terlalu kencang Api akan padam, esensi cinta tenggelam Angin yang sederhana dan sepoi- sepoi lah  yang akan memperb...

VOLUME XII, SETELAH HUJAN DI SINGOCANDI

 SATU BATANG UNTUK KEBAHAGIAAN/217 Senja istriku setelah mandi air hujan Begitu dingin dan senyap Menggunakan gaun malam yang hitam Dia sangat segar sehabis adzan yang bergema. Aku menyapanya di depan pintu kosan. Dengan celana pendek, kopi, rokok dan layar maya Dia masih tak mau bicara dengan ku Mungkin dia malu Terakhir kalinya kita bertemu Saat ku dapati sif pagi Kita bercumbu saat usai. APA YANG KITA MAU, BELUM TENTU MAU DENGAN KITA/218 Mungkin puisi kali ini harus aku jeda Karena puisiku adalah apapun yang tak mau dengan ku Ya sudah kita geser selanjutnya.  PEMERINTAH SUKA MENJARAH/219 Semua hal yang diciptakan Tuhan  Di pajaki oleh pemerintah semua Kecuali satu hal, perasaanku Dia tidak tergolong barang mewah Namun tak setiap orang memilikinya. KABAR BAHAGIA/220 Kau harus tahu Tolong jangan menyukai storiku di media maya Itu membuatku ingin menanyakan kabarmu kembali Sukai sajalah aku  dengan begitu takkan cemas diriku mengenai kabarmu KEHIDUPAN DAN IMPIAN/221 ...

VOLUME XI, CINTA HIDUP

CUKUP KOPI DAN BUKU/211 Dalam cinta  hanya boleh satu saja yang menjadi bodoh untuk tertawa bersama Dalam cinta juga hanya boleh satu saja yang menjadi pujangga untuk bermesra bersama Dan dalam cinta aku tak meminta apa- apa cukup kopi dan buku kalu boleh rokok satu untuk bercerita bersama selamanya. EROSI/212 Kita hanya seperti tanah di pinggiran sungai ketika di hadapkan pada kenangan rapuh diterjang derasnya kenyataan Kemudian longsor, ikut aliran waktu. BUKTIKAN/213 Tak ada yang harus kau buktikan kepada orang lain Setiap orang datang silih berganti Tidak ada yang pernah peduli Dan tidak ada yang pernah mengerti.  CINTA GELAP GEMPITA/214 Aku mencintaimu dalam gelap gempita Sangat riuh namun tak terlihat Seperti rembulan yang sangat indah dalam hening malam Aku mencintaimu dalam hening malam Rembulan sangat terlihat Riuh yang indah. TIDAK ADA CINTA MATI/215 Ku sangkal dalam puisi, Tidak ada cinta mati, cinta itu hidup Kita hidup untuk memcintai Fase berikutnya kita mencinta...

VOLUME XI, TENTANGGMU

 GAUN BIRU WAKTU RINDU/205 Setelah dosen meninggalkan kelas Kursi masih diduk di depan meja demikin juga diriku Tanpa angin pantai siang hari Seorang yang ku panggil engkau Membawa samudra Gaunmu yang melengkuk seperti ombak Wajahmu sesegar es kelapa Sapamu seindah camar pada senja diriku Yang memakai lembayung ungu Ku kuncir panjangnya waktu Singkat, Aku berpindah dimensi Dan semua waktu ada pada kedua matamu. JINGGA UNGU MERAH BIRU/206 Saat usai hujan turun Aku selalu suka jingga dan ungu Yang selalu menyelimuti alam Ku anggap ia istri  yang mewarnai hatiku yang tak asri Namun hatimu, Ah entahlah Kau lebih suka merah dan biru Lembar- lembar yang membuatmu mau Membuatmu bisa mendapatkan sesuatu Padahal hanya bertuliskan angka  bukan cakrawala. RINDU LAHIR TANPA TAHU APA-APA/207 Kau tahu, rindu tak menyadari ia lahir Ia tiba tiba berada dalam rahim pertemuan yang singkat Tidak ada satu bulan, tanpa operasi tanpa bantuan Dia muncul dan menangis di tengah malam Ia di asuh...

VOLUME XI LIST NGAKAK KOCAK

PESAN NGAKAK/200 Dengan segenap listrik, air sisa cucian baju dan hujan yang tak membalas mendung Kiranya ia masih terkurung di toples kacang ibu Penanak nasi semakin hangat Bergandengan dengan air yang mengguyur segelas kopi yang mengalah kepada susu Hingga nasi harus menunggu sampai sang penulis lapar di tengah malam. Perut dan aku harus menunda kisah asmara Sebelum tuan Putri membalas perkata dari pesanku yang sedikit ngakak  Hmmm. hari ini kocak Aku terjaga tanpa cinta. CINTA TANPA NUTRISI//201 Di kedai- kedai kopi banyak orang membawa cinta tanpa nutrisi Mereka menuju satu meja dua kursi Memesan ponsel dan di makan sendiri- sendiri Mereka tak tahu sejarah padahal kudeta berasal dari sini Penyair- penyair tercipta di secangkir kopi Dan patah hati dihabisi juga disini Termasuk sunyi. SUARA ABADI/202 Suara abadi dari angin ke angin Dari kedai ke kedai  Dari dalam kopi Menuju lambung Menjadi angin lagi PUNDAK UNTUK BERSANDAR/203 Hantu juga butuh pundak untuk bersandar Jadi ji...

VOLUME X, KITA SALAH ORANG

 SEMINGGU TERAKHIR KOTA INI SERING HUJAN/ 184 Hujan kembali kepadaku dengan telanjang, tanpa sehelaipun kenangan Dia datang bersama banjir yang menenggelamkan apapun yang dilewati Entah rasa ingin memiliki atau rasa mencintai Tapi mengapa ? ah entahlah Mungkin usai sudah berkantor di hati dengan gaji tinggi. MUSIK FAVORIT/185 Setiap musik yang ku putar sehari- hari Adalah kenangan yang ku dengar dalam hati. PILIHAN UTAMA/186 Pilihan kedua yang dipalsukan Seakan satu- satunya padahal salah satunya Terkadang mempercayai  adalah suatu keniscayaan Tapi itu semua membuat cinta menjadi nisbi Bait- bait yang kau suka Seakan itu juga menyukai ku Adalah sebuah kekosongan hubunganmu yang kau selipkan di diriku  KEBOHONGAN/187 Kau bilang tidak punya Atau aku yang terlalu percaya Kita sama sama sama salah Kau salah bercerita kepada siapa Aku salah terlalu menerima dengan cinta. KAMU ABU-ABU/188 Kamu suka suka abu-abu Yang sulit ku harapkan menjadi biru Namun keesokan harinya  Ak...