VOLUME V, LENA MU
BARANGKALI/42
Barangkali rindumu masih terselip
diantara lembar-lembar buku puisiku
Yang ku tulis setiap aku duduk
diatas namamu
Seringkali satu atau dua kali jatuh ke lantai
Dan waktu memungutnya
bersama temu
Aku dan kamu
Barangkali ingatan mu masih terselip
di saku celanaku
Yang jarang ku cuci
Karena aku takut kehilangan apapun
tentang dirimu.
SESEKALI/43
Sesekali aku ingin mengenang lagi
Bahwa aku pernah bercinta sendiri
Dalam cerita yang seharusnya
kita tulis bersama
Ternyata dirimu sudah menjadi tokoh
ditulisan orang lain
Mungkin tulisanku waktu itu
hanya menjadi sebuah plagiasi
Untungnya aku hanya menulis puisi
Jadinya hatiku saja yang dipidana mati.
HAI, SAPAMU PADAKU/44
Hanya tiga huruf saja yang kau suarakan padaku
Berjuta puisi mekar
yang pertama, dihatiku
yang kedua, disekeliling jantungku
dan terakhir, di kedua bola mataku
Ku tulisnya di kedai kopi dengan sendiri
Tak seorangpun ku ajak
Kecuali pena dan buku ditangan kanan
Serta sebatang tembakau di tangan kiri
Jangan cemburu wahai engkau
Jikalau kau mengerti dan memahami
Mungkin kedua tanganku
Akan mengajakmu ke kedai kopi
Bukan benda- benda mati milikku.
PETAK UMPET/45
Cinta suka bermain petak umpet
Untuk itu, di sudut bumi manapun
aku ingin menemukanmu
Ini bukan sekedar menang atapun kalah
Karena tujuan ku mencarimu adalah
menemukan yang indah
Komentar
Posting Komentar