VOLUME VII, MENULIS PUISI ADALAH CARA UNTUK MENCINTAIMU
MENCINTAIMU DENGAN PUISI/105
Mungkin judul puisi ini sedikit klise
Tapi untuk sekarang, puisi bukanlah pemegang
kasta untuk cinta
Tak ada yang mau dicintai dengan puisi saja
Enggak ada effortlah, nggak ada serunya katanya
Yang ku simpulkan dari masa ke masa.
Seeorang yang dapat dicintai dengan puisi saja
Itu mungkin sudah tidak ada
Dan itu menjadi sebab, orang itu begitu sempurna
Karena cinta tak ada kaitannya dengan harta dan tahta.
LEBIH MEMILIH MENULIS PUISI DARI PADA MENCINTAIMU/106
Kenapa aku lebih suka menulis puisi
daripada mencintaimu
Karena didalam mencintaimu
aku takut dirimu tiada dalam gurun dosa
Namun ketika aku menulis puisi
Aku berjanji dirimu ku sirami setiap hari
tumbuh subur mekar abadi
BASA BASI BISA BISU/107
Seringkali perkenalan yang terburu- buru
Membuat perasaan kita menjadi rancu
Dan temupun menjadi tabu
Cintapun jadi ragu.
PUISI TEMBAKAU/108
Selain tembakau
Puisi pun bisa membuat orang sakau
Apalagi pembuat puisi itu perokok
Maka dapat dipastikan
orang itu abadi dalam sunyi.
AKU MENULIS PUISI UNTUK DIRIKU/109
Dahulu seseorang hanya menyukai puisiku
Terus terang aku cemburu dengan itu
Aku juga mencari yang mencintaiku juga
Alhasil tidak ada, entah aku yang kurang peka
Namun aku tetap menulis puisi
untuk mencintai diriku sendiri.
ENTAH TERBACA ATAU TIDAK/110
Kehidupan itu masih ada di setiap sajak
Aku bisa mendengarnya di sela- sela huruf vokal
Dan aku masih bisa mencintaimu
diakhir kalimat.
TUHAN YANG MAHA PUISI/111
Sebatang habis, Ku tulis puisi
Dua batang seterusnya, Tuhan ku puji
Dan di akhir hembusan, sebuah kepergian
belum bisa ku ridhoi.
Tuhan yang Maha Puisi
tetaplah berkata padaku, '' Ku Ampuni "
Karena Engkau Maha cinta
Dan aku penuh dosa.
HATI SAYA BUNDAR/112
Hati saya bundar
Bundar hati saya
Kalau tidak bundar
Bukan untuk singgah
Komentar
Posting Komentar