VOLUME VIII, TERAS INSOMNIA
PERTANYAAN DI SEPERTIGA MALAM/119
Aku masih punya pertanyaan di sepertiga malam
Mengapa rokokku habis begitu cepat
Apakah dia tidak nyaman dengan ku
Dia memilih pergi menjadi abu, menjadi asap
Dan disetiap bangun dadaku menjadi sesak.
SEPERTIGA MALAM/120
Puisi bersembahyang dikamar mandi
Mengambil air suci, membilas hati
Tangan kanan mengepal pena
Membacakan doa anak- anak kata
kepada sang Maha Bahasa.
ORANG- ORANG LEBIH SUKA DICINTAI/121
Orang- orang lebih suka dicintai
daripada mencintai
Seperti disebut dalam story
atau dihubungi setiap pagi
Dengan lahap mereka memakan sisa perasaan orang lain
Dan dijadikannya ajang judi
Menjadikannya bangkrut
hingga berhutang pada kecewa
Dan diusir masalalu.
SATU HARI SATU BUNGKUS/122
Satu hari sebungkus
Matilah kau paru-paru
Demi meenjaga kehangatan
dari badai rindu
Aku membunuh satu persatu dari masa lalu
yang ku hembuskan disetiap sekarat demi sekarat.
MENGAPA ENGKAU MENULIS/123
Lantas mengapa engkau menulis
Tidakkah cinta sebaiknya engkau sampaikan
dengan sepasang kedua mata.
Jawabku
'' Bunga yang mulai tumbuh,
aku takut tanganku yang kasar ini
menggugurkan keharuman kelopak- kelopaknya
hingga jatuh.''
NASI GORENG SPESIAL SEBELUM MATI/124
Takkah kehidupan ini biasa saja
Hingga sebelum mati
Engkau memesan nasi goreng spesial
Setidaknya kau pernah mendapati hal spesial
dalam hidup
Walaupun bukan cinta.
SEPASANG KEKASIH MEMESAN DI KEDUA BOLA MATAKU/125
Sang laki- laki memesan menu, menunggu dan juga membawa
Yang satu lagi, sudah pergi entah kemana
Aku hara mereka tidak datang lagi.
TERAS INSOMNIA/126
Tidur tidak mencintaiku
Aku juga meninggalkanya bersama kasur empuk
dan bantal yang melupakanmu
Bagiku ini sebuah pilihan yang tidak meyakinkan
Malam yang selalu berjumpa dengan ku
bercumbu mesra dengan dinginnya.
Dan siang yang tak memperdulikanku,
dengan aktigfitas makhluk- makhluknya
Namun konyolnya aku memilih senja yang sementara
yang tak bisa kurasa, karena sift ke dua
Komentar
Posting Komentar