VOLUME XIV, BUNGA PALSU

 DONGENG TENGAH MALAM/285

Sang serigala selalu melamar rembulan di tengah malam

Aungannya ditafsirkan,

" Apakah kau mau jadi kekasihku ''

Sang rembulan terdiam, mungkin di hatinya,

" Kita jalani aja dulu "


Rembulan pulang pergi

bersembunyi dibalik pagi

Namun serigala tetap setia 

menunggu dibalik pintu gelap

Membawa seikat harapan 

yang tak kunjung terselesaikan.






MAS- MAS DENGAN PESANANNYA/286

Dia di malam hari

Menuju kedai kopi

Menghampiri kasir

Memesan dua menu

Satu harapan satunya lagi kenyataan.


Dia duduk termenung

Menunggu sang kekasih mungkin

Sang tukang masak

memberinya kehangatan

yang dibungkus dengan ungkapan

'' Hantarkan pesanan ini "

Dengan dua arti, harapannya kekasih datang

Kenyataanya dia pulang sendirian.




KERANGKA BERFIKIR DALAM MENCNTAIMU/287

Variabel X1 yaitu bertemu denganmu

Variabel X2 penasaran denganmu

Variabel X3 punya perasaan denganmu

Variabel X4 sebagai mediasi yaitu mengobrol denganmu

Dan yang terakhir variabel Y yaitu mengagumimu.






SATU MEJA SATU KURSI/288

Ini cerita mas- mas gondrong lagi

Satu meja satu pesanan

Satu kursi satu batang

Satu buku suatu ketenangan

Dan satu satunya yang dapat dirasakan adalah

kesendirian.





BULAN DAN BUMI/289

Bulan tak kan pernah bisa meninggalkan bumi

Dia selalu dekat dan selalu ingn bersama

setiap waktu

Itu buukan karena alam

Namun puisi dan rindu yang semakin dalam.





AKU SUKA KAU BERPALING/290

Aku suka memandangimu dari belakang

Seperti kedai kopi ini

Nampak indah di guyur hujan


Burung- burung mandi tak memakai sampo

maupun sabun

Namun nampak harum

Aroma tanah dan bunga semerbak

Usai kering disekeliling ingatanku.






JATUH CINTA ITU BIASA SAJA/291

Apakah benar jatuh cintah biasa saja

atau mungkin saja, aku sudah lama tidak mengalaminya

Semoga saja jatuh cinta itu biasa saja

Seperti menunggu hujan reda

Sehabis bulan desember

Seperti terluka sayatan pisau

Namun aku tetap memsak pesananmu.






DI BELAKANG KEDAI KOPI, CINTA BUNUH DIRI/292

Di pagi hari tempat kedai kopi sunyi

Cinta sedang bunuh diri

Di sore hari tempat kedai kopi ramai

Tubuh sedang menumbuhkan hati

Kita bisa mati dan hidup di satu hari




.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

VOLUME I, BAGIAN 1, PETRIKOR

VOLUME IV, DUDUK DIHADAPANMU

VOLUME I, BAGIAN 3, CUMOLONIMBUS