VOLUME XIV, KU SEBUT DIA SINTA, JULIET, HAYATI MAUPUN CINDERELA

TOKOH UTAMA/275

Sore duduk bersila dibawah rembulan yang sedang kasmaran

Tiba- tiba hujan datang mengendarai awan hitam

Sinta diculik oleh ketidakberanian ksatria yang mengaku raja

Tanpa payung teduh, orang itu menulis

Untuk perempuan yang ada dipelukan orang lain


Sinta membaur dengan tetesan air yang larut dengan surat itu

Gagah tapi gagal sebutnya

Dalam dingin yang gigil rasanya

Siapakah yang salah

Dalam takdir yang ingin dihindari ?

Aaah mungkin tokoh utamanya adalah rasa

Kata Dalang yang menjelma penyesalan.





LATAR PENYEBAB KETIDAKSUDAHAN/276

Hayati berselimut adat yang beradab

Kau tak kaya tak akan tumbuh bersama

Walapun cinta dari Sang Maha Kuasa

Tak menyangka saja, tak bisa dipunyai


Laki- laki yang belum punya apa- apa

Tak usah kau kira, tak usah kau duga 

Namun cinta dan sastra suatu masa

Kamu bisa terlanjur tiada

Dengan ingin atau kecewa.




PROLOG TAK PERLU KAU CINTA/277

Perempuan yang sederhana

Tak ikut tiktok, maupun media sosial

Diakui raja sangat merayu

Bunga layu jadi ayu


Paras hanyalah indah

jika cinta itu dibeli dengan harta

Perempuan yang sederhana

Pantas jatuh di tangan sang raja.






AKU PERNAH BERKATA/278

Aku pernah berkata kepada seorang perempuan

Bahwa aku tidak merokok

Namun sekarang karena perempuan tersebut

Aku merokok setiap saat 

Ini sangat paradoks

antara cinta dan merokok.





BAPAK BERBICARA/279

Bapak berbicara dengan nada bergetar

Ketika tahu anak laki- lakinya

yang masih dibawah umur merokok


Namun saat laki-lakinya dewasa

Mereka bergetar bersama didepan teras

Membahas keluarga.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

VOLUME I, BAGIAN 1, PETRIKOR

VOLUME IV, DUDUK DIHADAPANMU

VOLUME I, BAGIAN 3, CUMOLONIMBUS