VOLUME XV, AKU TAK INGIN BERBOHONG LAGI

 AKU INGIN JADI PENULIS/293

Aku ingin menjadi penulis 

yang tak banjir oleh  hujan

Dan tak gersang oleh panas

Tak kaya oleh harta

Dan tak miskin oleh negara.




NONA BERWAJAH SENYUM/294

Wahai nona berwajah senyum

Kenapa ketidakpastian mempertemukan

kita tiga kali dalam sehari

Di warung kopi dua kali

Sisanya di perjalanan pulang.


Aku mohon jangan kau fikir

pandanganku tak beradab

Aku menatapmu persekian kali

dalam satu waktu

Dan tak ada hukum atas itu.





LAGU LAGI/295

Seorang musisi penulis puisi

Sedang part time di kedai kopi

Sayang sekali gaji pertamanya

Di masukkan ke dalam saku saja

Sambil melihat dia merayakan cintanya

Ironis,namun lagi-lagi lagu

kembali terputar di kepala.





MITOS PELANGI/296

Di ujung pelangi ada mitos 

puisi sedang mandi

Dari hujan dan matahari

habis di ruang terbuka

tanpa kaca tanpa singgasana

Tapi ini ilusi saja.




BAHU JALAN/297

Orang- orang menyebutnya bahu jalan

Apakah itu bisa dibuat untuk bersandar ?

"bisa!,  tapi untuk sementara "

Tidak bisa untuk selamanya

Karena selamanya itu erat kaitannya dengan rumah

"Pulanglah !"





Komentar

Postingan populer dari blog ini

VOLUME I, BAGIAN 1, PETRIKOR

VOLUME IV, DUDUK DIHADAPANMU

VOLUME I, BAGIAN 3, CUMOLONIMBUS