Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

VOLUME XV, AKU TAK INGIN BERBOHONG LAGI

 AKU INGIN JADI PENULIS/293 Aku ingin menjadi penulis  yang tak banjir oleh  hujan Dan tak gersang oleh panas Tak kaya oleh harta Dan tak miskin oleh negara. NONA BERWAJAH SENYUM/294 Wahai nona berwajah senyum Kenapa ketidakpastian mempertemukan kita tiga kali dalam sehari Di warung kopi dua kali Sisanya di perjalanan pulang. Aku mohon jangan kau fikir pandanganku tak beradab Aku menatapmu persekian kali dalam satu waktu Dan tak ada hukum atas itu. LAGU LAGI/295 Seorang musisi penulis puisi Sedang part time di kedai kopi Sayang sekali gaji pertamanya Di masukkan ke dalam saku saja Sambil melihat dia merayakan cintanya Ironis,namun lagi-lagi lagu kembali terputar di kepala. MITOS PELANGI/296 Di ujung pelangi ada mitos  puisi sedang mandi Dari hujan dan matahari habis di ruang terbuka tanpa kaca tanpa singgasana Tapi ini ilusi saja. BAHU JALAN/297 Orang- orang menyebutnya bahu jalan Apakah itu bisa dibuat untuk bersandar ? "bisa!,  tapi untuk sementara " Tidak bis...

VOLUME XIV, BUNGA PALSU

 DONGENG TENGAH MALAM/285 Sang serigala selalu melamar rembulan di tengah malam Aungannya ditafsirkan, " Apakah kau mau jadi kekasihku '' Sang rembulan terdiam, mungkin di hatinya, " Kita jalani aja dulu " Rembulan pulang pergi bersembunyi dibalik pagi Namun serigala tetap setia  menunggu dibalik pintu gelap Membawa seikat harapan  yang tak kunjung terselesaikan. MAS- MAS DENGAN PESANANNYA/286 Dia di malam hari Menuju kedai kopi Menghampiri kasir Memesan dua menu Satu harapan satunya lagi kenyataan. Dia duduk termenung Menunggu sang kekasih mungkin Sang tukang masak memberinya kehangatan yang dibungkus dengan ungkapan '' Hantarkan pesanan ini " Dengan dua arti, harapannya kekasih datang Kenyataanya dia pulang sendirian. KERANGKA BERFIKIR DALAM MENCNTAIMU/287 Variabel X1 yaitu bertemu denganmu Variabel X2 penasaran denganmu Variabel X3 punya perasaan denganmu Variabel X4 sebagai mediasi yaitu mengobrol denganmu Dan yang terakhir variabel Y yaitu menga...

VOLUME XIV, CERITA CERITA SAJA

HANTU ITU TIDAK ADA/280 Hantu itu tidak ada,  Kita hanya halusinasi Karena kekurangan oksigen Dan cinta itu tak pernah ada  Hanya saja begitu erat hati kita Karena kekurangan rasa. Kita berhalusinasi tentang cinta Karena kesepihan Seperti seolah melihat hantu karena ketakutan Anggap saja kita hanya sekedar percaya Tanpa memperdulikannya Apakah kita manusia taqwa atau mati rasa ? SIPUT YANG BERLOMBA DENGAN KETIDAKPASTIAN/281 Dongeng ibuku sebelum tidur Siput yang berlomba dengan kancil Tak perlu cepat untuk mendapatkan cinta Cukup dirimu bisa terbayang selalu Di sepanjang jalan sang kekasih Kaulah pemenangnya. Namun bagaimana caranya ? Tak usah dipikirkan  itu hanya dongeng Jelas tak kan terjadi di kehidupan manusia ataupun saya. KEHIDUPAN FIKSI/282 Satu garis takdir Tak kan mungkin ditulis dengan dua pena  Takdir selalu bergandeng erat dengan cinta Dia tak dipisahkan dengan pilihan. Benang merah kehidupan  yang tak mungkin kusut ataupun putus Manusia selalu berj...

VOLUME XIV, KU SEBUT DIA SINTA, JULIET, HAYATI MAUPUN CINDERELA

TOKOH UTAMA/275 Sore duduk bersila dibawah rembulan yang sedang kasmaran Tiba- tiba hujan datang mengendarai awan hitam Sinta diculik oleh ketidakberanian ksatria yang mengaku raja Tanpa payung teduh, orang itu menulis Untuk perempuan yang ada dipelukan orang lain Sinta membaur dengan tetesan air yang larut dengan surat itu Gagah tapi gagal sebutnya Dalam dingin yang gigil rasanya Siapakah yang salah Dalam takdir yang ingin dihindari ? Aaah mungkin tokoh utamanya adalah rasa Kata Dalang yang menjelma penyesalan. LATAR PENYEBAB KETIDAKSUDAHAN/276 Hayati berselimut adat yang beradab Kau tak kaya tak akan tumbuh bersama Walapun cinta dari Sang Maha Kuasa Tak menyangka saja, tak bisa dipunyai Laki- laki yang belum punya apa- apa Tak usah kau kira, tak usah kau duga  Namun cinta dan sastra suatu masa Kamu bisa terlanjur tiada Dengan ingin atau kecewa. PROLOG TAK PERLU KAU CINTA/277 Perempuan yang sederhana Tak ikut tiktok, maupun media sosial Diakui raja sangat merayu Bunga layu jadi ay...

VOLUME XIV, AKU HANYA ANAK LAKI- LAKI

 AKU HANYA ANAK LAKI- LAKI  YANG SELALU KEHILANGAN KOREK/270 Entah sabtu, entah minggu Korekku selalu meninggalkan ku Mungkin dia pergi kencan dengan yang lain Atau menikmati jenis tembakau terbaru bersama malam Akupun kehilangan  Sisa satu batang ku genggam erat- erat. AKU HANYA ANAK LAKI- LAKI YANG GAJI DIBAWAH UMR/271 Sif pagi sif malam sama saja Aku dan dompet selalu saja kesepian Tanggal muda tanggal tua sama saja Aku dan dompet selalu saja kehilangan Berangkat telat berangkat tepat sama saja Aku dan dompet tetaop saja lara. AKU HANYA ANAK LAKI- LAKI YANG JARANG TIDUR/272 Pulang pagi seperti ibu Kerja sore seperti bapak Kita berkeluarga dalam ketidakstabilan waktu Atau jangan jangan Sebenarnya aku adalah tumbuhan Yang harus menyerap oksigen rindu di malam hari Dan menari- nari bersama mentari di dalam mimpi. AKU HANYA ANAK LAKI- LAKI YANG JARANG MANDI/273 Bagiku mandi adalah ketidakpastian hidup Mandi adalah benruk ketidakpercayaan manusia pada hormon yang dengan suk...

VOLUME XIII, I LOVE YOU BUT I'M LETTING GO

 AKU MENCINTAIMU , TAPI AKU TAKKAN BICARA KEPADAMU/266 Dulu aku ingin menjadi pacarmu, namun tidak jadi Karena aku hanyalah balon  Yang selalu berdetak saat kau tiup Mungkin itu bukan sesuatu yang penting bagimu Tapi itu hatiku Meletus, menjadi lima Aku tak kan pernah bisa bicara lagi Mengenai cintai ataupun semacamnya. AKU MENCINTAIMU, TAPI KAU HANYA MENCINTAI PUISI/267 Mungkin dirimu menyukai puisi Memesannya di kedai kopi Namun tukang puisi tak bisa membuatnya Puisi tidak ada dalam menu Maaf ya kamu harus menunggu,  Silahkan pesan yang lain saja, Kata ku. AKU MENCINTAIMU, NAMUN ORANG LAIN SUDAH MENCINTAIMU/268 Jadilah kekasihku, kataku dibenakku Mungkin ini sangat sempurna Orang lain juga demikian Jadilah kekasihku saja,   AKU MENCINTAIMU, TAPI DIRIMU TAK MENYUKAI CERMIN/269 Bolehkah aku memanggilmu kekasih ? Saat puisi ini ku buat, kali ini saja Kekasih, saat kau jatuh cinta pada cermin kau kecewa Kau merasa kurang dan tidak percaya Hadapkan wajahmu ke bola matak...

VOLUME XIII, TANGAN KECIL

AKU DAN SIFT PAGI/261 Pagi seperi ibuku sendiri Menggendong dan menyuruh ku tidur Sebagai cinta yang memahami Malamku penuh cerewet dan rewel Ibuku menyuruhku belajar berjalan Ditengah tengah kehidupan  yang lumprahnya jatuh melangkah. Di sift pagi ibuku mengenalkanku dengan senja Saat mantra- mantra pekerja larut dalam pulang Aku tak tahu bagaimana romansa ini terjadi Hanya duduk tanpa bercerita tapi itu cinta KEDAI KOPI ANTI BIOTIK HATI/262 Kedai kopi pertama menyembuhkan patah hati Kedai kopi ke dua merapikan puisi Dan kedai kopi sementara menghindariku dari lara. SEPERTI DI PUISI YANG PERTAMA/263 Seperti di puisiku yang pertama Aku menangis memintamu membaca Aku menulismu tapi kau tak membaca ku Tak apa jika aku terluka Seperti di puisiku yang pertama Aku pergi begitu saja Saat menempatkanmu di kursi utama Tak apa kau melihatku badut yang pura- pura bahagia PUISI BADUT PERTAMA/264 Hiburmu dengan tertawa Liburmu bersama dengannya Tak apa jika ku tak bahagia Ku tempatkan engkau d...